Pada tanggal 20 Mei 2024 lalu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program baru yang bertajuk, Sastra Masuk Kurikulum. Program ini bertujuan untuk mengenalkan kepada siswa tentang keragaman karya sastra yang ada di Indonesia. Selain itu, membaca karya sastra bisa mempelajari budaya sekaligus mengasah kemampuan berpikir kritis.
Sastra Masuk Kurikulum
Sastra Masuk Kurikulum adalah program baru yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek. Meski diluncurkan pada Mei lalu, implementasinya baru akan dijalankan pada tahun ajaran baru 2024,bulan Juli.
Program ini berangkat dari salah satu tujuan Kurikulum Merdeka berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 12 Tahun 2024 yaitu untuk menguatkan kompetensi dan budaya literasi membaca.
Tujuan tersebut juga selaras dengan tujuan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan yaitu memperkuat rasa cinta tanah air, membangun jati diri dan karakter bangsa, serta menumbuhkembangkan budaya literasi seluruh warga negara Indonesia.
Sastra Masuk Kurikulum bertujuan untuk memanfaatkan karya sastra dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Tujuannya, untuk meningkatkan minat baca, menumbuhkan empati, dan mengasah kreativitas serta nalar kritis siswa.
Manfaat Membaca Karya Sastra
Sastra Masuk Kurikulum ini mengajak siswa untuk membaca karya sastra. Di mana, tak sekadar untuk pemenuhan kurikulum semata, ada banyak manfaat yang diterima jika siswa membaca karya sastra.
Berikut adalah beberapa manfaat membaca karya sastra.
Mengembankan kemampuan berpikir kritis
Membaca karya sastra menuntut siswa untuk berpikir kritis dan analitis. Mereka diajak untuk menganalisis teks, memahami konteks, serta mengevaluasi karakter dan tema yang ada. Kemampuan ini tidak hanya berguna dalam mata pelajaran sastra, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan.
Meningkatkan kemampuan berbahasa
Mempelajari karya sastra membantu siswa meningkatkan kemampuan berbahasa mereka. Sastra memperkenalkan berbagai gaya penulisan, kosakata yang kaya, serta struktur kalimat yang kompleks. Kemampuan ini akan meningkatkan keterampilan menulis dan berkomunikasi secara umum.
Pemahaman budaya dan sejarah
Karya sastra sering kali menggambarkan kondisi sosial, budaya, dan sejarah dari periode tertentu. Dengan mempelajari sastra, siswa dapat memahami perubahan sosial, nilai-nilai budaya, dan peristiwa sejarah yang membentuk masyarakat. Ini membantu mereka mengembangkan perspektif yang lebih luas dan menghargai keberagaman budaya.
Mengembangkan empati dan kecerdasan emosional
Sastra memungkinkan siswa untuk menjelajahi emosi dan pengalaman orang lain. Dengan membaca tentang berbagai karakter dan situasi, siswa dapat belajar untuk lebih berempati dan memahami perasaan serta pandangan orang lain. Ini sangat penting dalam membentuk kecerdasan emosional yang diperlukan dalam interaksi sosial.
Meningkatkan kreativitas
Sastra mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan imajinatif. Membaca dan menulis karya sastra memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan mengekspresikan diri mereka secara kreatif. Kreativitas ini penting dalam berbagai bidang, baik akademik maupun profesional.
Baca Juga : Pentingnya Peran Ibu dalam Kurikulum Merdeka
Pembentukan karakter
Banyak karya sastra yang mengajarkan nilai-nilai moral dan etika. Melalui tokoh-tokoh dan alur cerita, siswa dapat belajar tentang pentingnya kejujuran, keberanian, kerjasama, dan nilai-nilai positif lainnya. Pembentukan karakter ini sangat penting dalam pengembangan pribadi yang berintegritas dan bertanggung jawab.
Rekomendasi Buku Sastra
Kemendikbudristek juga merekomendasikan buku sastra di setiap jenjang. Ada 43 judul buku untuk jenjang SD, 29 judul buku untuk jenjang SMP, dan 105 judul buku untuk jenjang SMA.
Buku sastra jenjang SD/MI
Berikut adalah rekomendasi buku sastra untuk jenjang SD.
1. Komponis Kecil
2. Garuda Gagasneswara
3. Pak Supi, Kakek Pengungsi
4. Pupus Putus Sekolah: Anak Berharga
5. Si Cemong Coak
6. Pilus Rumput Laut untuk Rasi
7. Anak-Anak Malam
8. Si Dul Anak Jakarta
9. Si Jamin dan Si Johan
10. Seri Na Willa: Na Willa
11. Menjebak Hantu Kuburan Pasir Naga
12. Pan Balang Tamak
13. Kisah Seruas Bambu
14. Adi Teruna
15. Uy Kay Ho Murid Baru
16. Si Buncir
17. Dodi Si Pincang
18. Penyamun Dalam Rimba
19. Terlontar Ke Masa Silam
20. Dunia Si Gambir
Baca Juga : Kurikulum Merdeka, Belajar Jadi Menyenangkan dan Bermakna
21. Seribu Kucing untuk Kakek
22. Bebek dari Kakek
23. Pelangi Aneka Bacaan 2
24. Si Bungsu Katak (The Youngest Frog)
25. Mahabharata
26. Kumpulan Cerita Ragam Indonesia: Anak Anak Teluk Bone & 12 Cerita Mengenalkan Keragaman Indonesia
27. Rangkaian Andara Nusantara
28. Lengkung Burung Kasuari
29. Pahlawan Minahasa
30. Si Umbut Muda
31. Seri Mata: Mata dan Rahasia Pulau Gapi
32. Putu Nange: Ceritera dari So’a Flores
33. Majalah Bobo: Edisi Koleksi 50 Tahun
34. Rindu Dendam
35. Nyanyi Sunyi
36. Suara
37. Seri Lupus Kecil #1: Lupus Kecil
38. Gadis Kecil Penjaga Bintang
39. Bersama-sama di Hari Raya Imlek
40. Impian Hanoman Cilik
41. Seri Petualangan Misteri Bisikan Wayang Suket
42. Karena Anggrek Ibu
43. Kopral Jono
Rekomendasi buku sastra jenjang SMP/Mts
1. Bumi
2. Dari Hari Ke Hari
3. Dongeng Dari Kap Na’m To Fena
4. Janger Merah
5. Mataraisa
6. Ketika Mas Gagah Pergi
7. Laskar Pelangi
8. Madre
9. Melodia
10. Negeri 5 Menara
11. Paradoks Amir Hamzah
12. Resep Membuat Jagat Raya
13. Rokat Tase’
14. Sampah Bulan Desember
15. Sang Guru
16. Semua Ikan di Langit
17. Tak Ada Bintang di Dadanya
18. Tjokroaminoto: Guru Bangsa Pendiri Bangsa
19. Ayahmu Bulan, Engkau Matahari
20. Pada Taman Bahagia
21. Aku: Berdasarkan Perjalanan Hidup dan Karya Chairil Anwar
22. Legenda Perompak Naga: Cakrawala dan Nubuat Terakhir
23. Nai Kai
24. 99 Cahaya di Langit Eropa
25. Hujan Kepagian
26. Student Hidjo
27. Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau
28. Gema Tanah Air
29. Balada Orang-Orang Tercinta
Rekomendasi buku sastra jenjang SMA/MA
Salah satu buku yang direkomendasikan Kemendikbud untuk digunakan sebagai penunjang bahan ajar adalah novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer.
Baca Juga : Perjenjangan Buku, Salah Satu Tips Memilih Buku yang Tepat untuk Anak
Novel tersebut direkomendasikan untuk jenjang SMA/SMK sederajat. Buku sastra bagian pertama Tetralogi Buru ini sebelumnya pernah dilarang beredar di Indonesia oleh pemerintahan Orde Baru.
Selain itu, ada pula buku milik Leila S Chudori berjudul Laut Bercerita yang mengisahkan aktivis mahasiswa di era 1998.
Beberapa buku rekomendasi lainnya adalah novel Ronggeng Dukuh Paruk (Ahmad Tohari), Laskar Pelangi (Andrea Hirata), Cantik Itu Luka (Eka Kurniawan), Student Hidjo (Mas Marco Kartodikromo).
Daftar rekomendasi buku sastra untuk jenjang SMA/MA ini masih diperbarui oleh Kemendikbudristek. Belum resmi dirilis kembali daftar bukunya.
Penutup
Meski dalam peluncurannya menuai pro dan kontra, program Sastra Masuk Kurikulum ini patut diapresiasi. Bagaimanapun, program ini punya niat baik dalam meningkatkan kemampuan literasi anak bangsa.
Memasukkan sastra ke dalam kurikulum pendidikan adalah langkah penting untuk membentuk siswa yang berpengetahuan luas, kritis, kreatif, dan berkarakter.
Manfaat yang diperoleh dari studi sastra tidak hanya terbatas pada kemampuan akademik, tetapi juga meliputi pengembangan emosional dan sosial yang esensial dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, pendidikan sastra seharusnya menjadi bagian integral dari sistem pendidikan yang bertujuan untuk membentuk individu yang holistik dan berdaya saing tinggi.
9 Responses
dari masa SMP aku suka sekali sastra, tapi gak terlalu intens sih ya pembelajarannya jadi hanya baca2 bukunya aja di kwitang
Aku setuju sama penutupnya. Meski menuai pro dan kontra, tapi membaca buku-buku sastra itu memang bagus dan cukup penting. Kalau memang tidak cocok dengan isinya (misalnya karena isinya terlalu vulgar untuk anak SMA), kita bisa singkirkan dulu, membacanya nanti-nanti saja. Kalau aku pribadi sih gitu.
Buat aku buku sastra bagus dan penting, buat penulis untuk bisa menulis dengan baik, awali mengenal buku dengan sastra, selebihnya bisa apa saja.
Wahh keren nih Sastra Masuk Kurikulum bisa bantu memperkuat cinta tanah air dan menumbuhkan budaya literasi. Bener banget lho membaca karya sastra bisa bikin berpikir kritis dan menambah kemampuan berbahasa.
Alhamdulillah ini ada list karya sastra untuk jenjang SD ya. Tapi memang sejauh ini anak-anak tuh harus banget dibiasakan membaca buku, kebetulan sekolah anakku tuh ada kegiatan membaca buku seminggu 1 judul atau 1 bab. Nanti mereka akan menceritakan kembali di kelas.
Keren sih jadinya, sastra masuk kurikulum. Sehingga bisa menggunakan bahasa lebih baik lagi
Aku senang kalau Sastra masuk kurikulum
Apalagi jika memang menjadi nilai tambah life skill anak
Belum lagi mampu menjadi duta literasi
Tentu akan makin bermanfaat
Ya Allaah, Di…
Sastra aku masih di level SMP.
Ko cediih akuu..
Ini penting sih untuk anak-anak agar bisa lebih memahami bahasa Indonesia dari sisi sastra yang membuatnya menjadi lebih indah untuk dibaca dan dipahami maknanya.
Waah terima kasih mbak. Aku jadi tahu buku-buku sastra rekomendasi untuk tingkat SD, SMP dan SMA.
Memang jenis bukunya berbeda-beda ya setiap jenjang karena pemahaman anak-anak akan sastra juga berbeda di tiap janjangnya.
Bagus sekali ini ide sastra masuk ke kurikulum