“Berubah atau kalah”
Nasihat Ibu Septi di pertemuan pertama kuliah Bunda Saliha ini sangat membekas dihati. Kita harus berubah, kalau tidak ingin kalah dari keadaan.
Jika ditanya apa masalah yang kita miliki? Pasti diantara kita langsung menyebutkan sederet masalah. Banyak masalah membuat kita bingung, mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
Masalah membuat kita bergerak. Bergerak mencari solusi. Membuat keadaan berubah. Itulah yang diinginkan dari kelas Bunda Saliha ini.
Bagaimana setiap ibu yang mengikuti Bunda Saliha ini bisa tahu apa masalah yang dihadapinya. Lalu bergerak bersama mencari solusi. Menjadi changemaker, seorang Ibu Pembaharu.
Jurnal 1 Bunda Saliha : Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah tahapan awal yang harus dilalui di kuliah Bunda Saliha ini. Dengan menemukan masalah yang dihadapi, maka akan ada perubahan yang bisa dilakukan.
Baca Juga : Memulai Kuliah Bunda Saliha di Kampus Ibu Pembaharu
Baiknya membuat bank masalah. Menulis apa saja masalah yang ada pada diri sendiri, keluarga dan juga lingkungan sekitar.
Apa Masalahku?
Awal mendengar penyampaian Founding Mother, saya pun merenung. Apa ya masalah yang saya hadapi saat ini? Apa yang ingin saya perjuangankan? Apa yang ingin saya bagi kepada orang-orang disekitar saya.
Di tahap Bunda Saliha ini, tentu sudah banyak perubahan yang saya alami. Tak seperti di tahap matrikulasi, saat saya galau menyandang status sebagai ibu rumah tangga. Saat saya bingung, apa yang bisa saya lakukan saat hanya bisa berkarya dari rumah.
Kini saya dengan bangga mendeklarasikan sebagai ibu rumah tangga. Rezeki yang datang pun terus mengalir. Bekerja di rumah nyatanya tak membuat saya hilang eksistensi. Saya bahkan punya penghasilan sendiri.
Ya, selama 3 tahun terakhir ini, menulis telah menjadi profesi bagi saya. Saya menulis buku, menjadi blogger, mengajar online dari rumah.
Banyaknya tawaran pekerjaan yang masuk membuat saya semakin kesulitan membagi waktu antara pekerjaan dan tugas utama saya sebagai ibu. Ditambah lagi, tahun ini si sulung memutuskan untuk tidak kembali ke sekolah. Ia ingin homeschooling! Duh, makin bertambah pekerjaan saya!!
Ini yang kemudian membuat waktu seolah menjadi masalah bagi saya. Manajemen waktu adalah masalah yang ingin saya selesaikan di tahapan Bunda Saliha ini.
Bagaimana Tahu Jika Ini Masalah?
Saat kuliah dulu saya ingat, masalah adalah kesenjangan antara yang seharusnya dan yang terjadi. Seharusnya saya senang bisa mendapat banyak tawaran pekerjaan yang bisa dilakukan dari rumah. Seharusnya saya bisa tetap mendampingi anak-anak sambil mengumpulkan pundi-pundi.
Nyatanya, saat pundi-pundi berdatangan, saya semakin keteteran menjalankan peran sebagai seorang ibu. Anak-anak lebih sering meminta perhatian saat melihat saya bekerja di rumah.
Baca Juga : Raih Produktivitas dengan Tidur Bekualitas
Saya menjadi terganggu saat bekerja. Pekerjaan selesai dengan seadanya, kadang malah terlihat asal-asalan, duh. Belum lagi saat tidak didampingi, anak-anak memilih kabur, main ke luar rumah. Kalau tidak, anteng tapi tak bekedip dari layar. Aduh..
Tentu ini menjadi masalah. Ini yang harus segera dicari solusinya. Saya harus bisa mengantur waktu dengan baik. Saya cinta menulis. Tapi tentu saya lebih cinta kepada anak-anak saya.
Bagaimana Tahu Kalau Masalah Sudah Selesai
Akan sangat menyenangkan jika saya bisa menjalankan semua peran saya dengan baik. Sukses mendidik anak-anak saya dengan baik dan juga bisa berkarya melalui tulisan.
Saat saya sudah bisa membagi waktu dengan baik, antara menjadi home educator bagi anak-anak saya dan pekerjaan, maka masalah saya pun selesai.
Problem Statement
Setelah tahu apa yang menjadi masalah, saatnya menentukan problem statement. Problem statement adalah rumusan masalah. Dengan problem statement ini kita bisa melakukan analisa mendalam atas masalah yang sedang dihadapi.
Rumusan masalah ini yang nantinya akan memandu kita mencari data-data valid untuk memecahkannya. Nantinya ini juga membantu kita merasakan apakah ini masalah kita sendiri, atau juga menjadi masalah bagi banyak orang.
Analisa Akar Masalah
Analisa akar masalah agar tahu apa yang menjadi sumber masalah. Masalah besar saya adalah manajemen waktu. Ini membuat saya sering uring-uringan sehingga pekerjaan terkadang kurang optimal. Anak-anak menjadi tak terurus. Banyak main di luar rumah. Kalau tidak, ya interaksi dengan gadget. Hmmfffhh..
Masalah besar itu muncul karena kesibukan saya sebagai freelancer yang terus bertambah. Ditambah lagi, anak memutuskan untuk homeschooling.
Baca Juga : Peran Perempuan terhadap Lingkungan
Bismillah, manajemen waktu akan menjadi tantangan yang harus saya taklukkan di kuliah Bunda Saliha ini. Semoga nantinya saya bisa mengantur waktu dengan baik. Agar bisa menebar banyak manfaat bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar.
Mohon doanya, ya!
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia