Kemarin, seperti biasa saya menjemput Aluna pulang sekolah. Bel pulang sudah berbunyi, semua teman-temannya sudah keluar kelas. Namun, Aluna belum juga keluar kelas.
“Tante, Aluna masih nulis.”, begitu kata teman sekelas Aluna.
Lima belas menit kemudian, Aluna keluar dari kelas. Wajahnya nampak murung. Saya mengajaknya bermain dulu di sekolah sebelum pulang ke rumah. Tapi dia menolak.
Dia langsung keluar pagar, berjalan sambil bersungut-sungut. Tas sekolah yang biasa saya bawakan, dibawa sendiri olehnya.
Sengaja saya selalu membawakan tasnya. Kami pulang dengan berjalan kaki sejauh 370 meter dan harus naik jembatan tol. Tapi kali ini Aluna menolak.
Baca Juga : PEREMPUAN HARUS BISA NYETIR?
Setelah tiba di rumah, wajahnya memerah. Sepertinya dia menahan tangis sedari tadi. Tak lama kemudian, Aluna menangis meraung-raung.
Saya yang kebingungan bersuha menahan diri. Tak langsung memberondongnya dengan banyak pertanyaan.
Aluna menangis cukup lama. Sekitar sepuluh menit, tangisannya berhenti. Saya memberinya minum. Dan juga snack favoritnya. Setelah selesai makan, dia pun bercerita.
“Aku capek! Tadi nulisnya banyak! Aku sedih, teman-temanku sudah pulang duluan!”
Oke, baiklah. Sekarang saya tahu apa masalahnya. Alhamdulillah, tanpa banyak bertanya, Aluna sudah mau cerita sendiri.
Baca Juga : 7 KUNCI SUKSES DAMPINGI ANAK SEKOLAH DARI RUMAH
Wajar ya kalau anak merasa sedih. Saat anak sedih, pastikan orang tua menghadapinya secara tepat.
Berikut adalah hal yang bisa dilakukan orang tua saat anak sedih :
â–¶ï¸ Beri waktu
Ketika anak sedih, pastinya orang tua ingin segera membantu. Tapi, tidak perlu buru-buru. Berikan anak waktu.
Biarkan anak mengatasi emosinya dulu. Sebagaimana saya membiarkan Aluna menangis dulu untuk mengeluarkan kesedihannya.
â–¶ï¸ Hibur
Setelah anak puas melepaskan emosinya, hibur anak. Bisa dengan memeluknya atau memberikan camilan kesukaannya. Atau mengajak anak melakukan hal-hal yang disukai.
â–¶ï¸ Ajak bicara
Setelah tenang, baru ajak anak bicara. Terkadang anak juga perlu ditanya tentang perasaannya. Tidak semua anak bisa langsung cerita.
Ajak anak bicara baik-baik. Tanyakan apa yang dirasakannya. Ajak dia menceritakan perasaannya.
â–¶ï¸ Apresiasi
Setelah anak bercerita, berikan apresiasi. Jangan buru-buru memberi saran. Apresiasi atas cerita yang sudah diceritakannya.
â–¶ï¸ Mencari solusi bersama
Terakhir, cari solusi bersama. Ajak anak mencari solusi atas hal yang membuatnya sedih. Jangan langsung memberi saran.
Saat Aluna bercerita tentang hal yang membuatnya sedih, saya bertanya
“Hmm, lalu gimana ya biar saat menulis di kelas Aluna nggak ketinggalan lagi? Biar Aluna nggak sedih lagi?”
“Ya aku harus belajar nulis cepat. Tapi aku nggak suka nulis. Nulis itu susah!“, Aluna menjawab dengan lugas.
Saya tersenyum. Menerima apa yang dikatakannya. Tidak menghakimi.
“Baik, kita belajar nulisnya pelan-pelan saja, ya! Pasti bisa kok nanti!“, ujar saya sambil memeluk Aluna.
Mengapa perlu membimbing anak mencari solusi sendiri atas permasalahannya? Hal ini untuk melatih kemandirian dan kemampuan problem solving anak.
Baca Juga : Lakukan 3 Hal Ini, Agar Anak Sukses dengan GRIT yang Melejit
Jadi, jangan panik ketika anak sedih! Lakukan hal yang tepat untuk menghadapinya.
Bagaimana dengan teman-teman? Apa yang teman-teman lakukan saat anak sedih?
Ditunggu sharingnya di kolom komentar, ya!
Terima kasih
0 Responses
Wahhh tipsnya bagus banget nih buat jadi pengalaman kalau adek ngambek dan murung kayak gini, ternyata ada step by stepnya yaa agar semuanya bisa cair dan suasananya kembali normal. Kalau untuk contoh apresiasinya apa ya, apakah ada contoh?
Sangat bermanfaat tipsnya cocok buat anak-anak saya yg lagi mulai puber yg besar dan yg kecil sudah kls 4.
Kembali lg ya mak kita sbg orang tua yg memahami kesukaan anak apa yg bikin tidak suka apa sehingga ketika dia lg BT di hibur endingnya dibeliin makanan kesukaan hehehe
Saat permata hati kita bersedih dan kita belum tahu alasannya, hati rasanya di rumah-rumah siang Mbak. Begitupun praduga produk negatif langsung saja bertebaran di pikiran. Untungnya Aluna langsung terbuka ya jadi mamanya tidak perlu menduga-duga lagi. Iya memang sebelum memberondong anak-anak dengan pertanyaan kepo kita sebaiknya kasih mereka kesempatan untuk menangis atau menunggu dengan sabar sampai mereka akan cerita sendiri
Pernah donk ngadepin anak sedih …pas anakku yang pertama kalah lomba renang hehehe Sedih banget pastinya.. Ya kita hibur aja dan tetep kasih semangat…Biar gak mutung ..
Sama mba anak saya juga klo lagi marah marah atau sedih saya diemin dulu sampe marah atau sedihnya reda dan mengendap. Saya bilang: “boleh kalau mau nangis atay marah, asal ga membahayakan diri dan orang lainâ€. Biasanya lalu saya buatkan susu hangat agar lebih tenang, setelah tenang baru saya ajak ngobrol
Duuuhh aku kesentil. Kadang klo anak pasang muka bete, langsung aku brondong pertanyaan. "kenapa?" "kok gitu mukanya?". Karena usia pre teen, jadi emang agak effort supaya akhirnya dia cerita. Lebih sering jawabannya "enggak papa" "aku enggak papa"
artikel ini ngingetin kalau anak-anak juga memiliki rasa sedih seperti orang dewasa. sehingga sebagai orangtua kita harus belajar untuk memahami perasaan anak kita. terima kasih tipsnya
Tidak menghakimi ya. Iya sih mbak, seringkali saya nggak sabar untuk ngeberondong Bio dengan 1001 solusi untuk menyelesaikan masalahnya tanpa mau mendengar apa yang dia ingin utarakan.
Okay, setelah ini saya akan improve listening skill saya sebagai orang tua.
Terima kasih remindernya.
Memberi anak waktu adalah satu hal yang penting, sering kali orang tua memberondong anak dengan pertanyaan2 ya. Terima kasih tipsnya, Mbak.
Menemani dan membawa diri seolah masuk ke dalam dunia dan permasalahannya itu sih biasanya yang saya lakukan. Jadi tahu apa masalah dan kita cari solusi bersama…
Aku kebiasaan kalau anak baru cerita, aku udah langsung kasih saran.. Huhu… Ternyata harus beri waktu dulu dan cari solusinya sama-sama ya, Mak..
Aah…adem banget baca tulisan Dee mengenai tips menghadapi anak sedih.
Karena kebiasaan orangtua merepet duluan kalo uda nunggu.
Alhamdulillah,
Aluna bisa membuka hatinya, Bundanya juga bisa menyikapi dengan baik.
MashaAllah~
Anak-anak belajar sabar dari apa yang dialami. Ia hanya butuh proses mengembangkan emosi dan menemukan jalan keluar mereka sendiri.
Fightiing, Aluna..
Tante juga ga suka nulis pelajaran kalo banyaaak… kalo nulis curhatan di diary, nah…tante lancar banget.
Keren banget Aluna dan Mbak Dian. Aluna pinter sudah bisa mengekspresikan emosinya dengan jelas dan baik. Mbak Dian juga bijaksana mendampingi anak.
masya Allah ilmu banget ini, anakku pernah sedih karena diejek teman dan itu dia nangis sesegukkan, aku banyak mendengar, memeluk dan mengingatkan bahwa semua bisa dihadapi dan dia harus kuat
Bijaksana itu kunci emang jadi kunci orang tua menghadapi permasalahan anak seperti rasa sedih ya mbak, seneng banget nyimak kisah kak Aluna â¤ï¸
Ya Alloh, ini yang sering terjadi pada anak2 ya, Makk. Ibuknya bijaksana banget, ih. Dan emang harus bersikap tenang biar anak juga bisa merasa tenang ya, Maak. Enggak tambah emosi.
Aluna semangaat!
Biasanya kalau anak perempuan yang sedih, saya peluk dulu mbak. kalau tangisnya sudah reda baru saya tanyain kenapa dia menangis gitu sih. pelukan itu paling ampuh menghadapi anak yang sedang sedih
Kadang hal hal kecil seperti ini terlupakan oleh orang tua. Apalagi misalnya anaknya ga terlalu suka membicarakan masalahnya. Tipsnya oke banget ni mba
Setuju memberi kesempatan anak untuk mengeluarkan emosinya membuat anak menjadi lega dan terbuka dengan orang tua. Memang kita sebagai orang tua harus siap mendampingi jika hal-hal seperti ini terjadi
Yang terpenting validasi perasaan anak sama jangan judge ya, Mbak. Seneng kalo anak-anak mau cerita sama kita berarti mereka percaya sama kita..
meberikan waktu dan membiarkan dulu anaknya tenang biasa aku lakukan kalau akunya ga sabar bisa makin rame aja nantinya makanya betul banget mba ini tipsnya
MasyaAllah, terima kasih sudah berbagi ini Mbak, saya kalau lihat anak sedih jadi sedih juga dan gak sabar ingin tahu dia kenapa.
harusnya malah dibiarkan dulu ya mengeluarkan emosinya dan nanti kita bisa cari solusi bersama.
ayo Aluna, yang rajin ya latihan menulisnya, pasti bisa kok, nulis itu menyenangkan kok 🙂
memberi apresiasi pada anak itu terlihat sederhana namun ternyata memberi efek yang luar biasa pada anak yaa. Terimakasih sudah menuliskan ini, Mba
Terkadang orangtua lupa, kalau seorang anak juga punya perasaan. Kalau anak lagi sedih atau menangis, kadang suka dibentak 'jangan nangis'. Padahal biarkanlah si anak itu meluapkan kesedihannya, dan orangtua memang harus punya cara bijak menghadapi anak yang lagi sedih.
Tulisan ini menjadi pengingat banget untukku, khususnya, bahwa harus lebih banyak bersabar dan mendengar.
Ketika mereka siap bercerita, maka akan bercerita juga yaa..
Alhamdulillah
Bunda tetap menjadi tempat ternyaman dan teraman bagi ananda.
Yang bikin sedih itu kalau ada anak yang menangis tetapi oleh orang tuanya malah diejek, dibentak, dibilang jangan lemah. Jangan nangis, dll.
No empathy at all.
Kalau aku mba, saat anak mengalami ledakan emosi biasanya yang pertama dilakukan adalah validasi emosi. kadang ortu juga perlu VE agar situasi bisa berjalan dengan baik.
Anakku udah masuk dua tahun mba, dan kadang dia tiba2 nangis, kadang tuh aku bingung harus menghadapi nya bagaimana, but thanks yah solusinya saya ingin menerapkannya juga
Sekarangsayatahu. Terima kasih sharing poitifnya mbak.
Izin sharing perihal energy ya: https://sekarangsayatahu.com/tenaga-surya-dari-langit/