Surabaya, kota yang dikenal dengan semangat kepahlawanan dan modernitasnya, ternyata menyimpan sejarah panjang yang tak banyak diketahui orang. Di tengah hiruk-pikuk kota metropolitan ini, terdapat sebuah kawasan yang menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu: Kampung Kraton Surabaya.
Sejarah Kraton Surabaya: Dari Kerajaan Hingga Cagar Budaya
Nama Surabaya sendiri berasal dari “Curabhaya”, yang konon muncul setelah kemenangan Raden Wijaya atas pasukan Mongol pada tahun 1293. Setelah itu, Surabaya berkembang menjadi kota pelabuhan yang strategis. Keberadaan Kraton Surabaya mencerminkan peran penting kota ini dalam jalur perdagangan dan pemerintahan di masa lalu.
Pada abad ke-16, setelah runtuhnya Majapahit, Surabaya menjadi kota yang otonom dan memiliki sistem pemerintahan sendiri. Saat itu, Pangeran Surabaya membangun sebuah kraton sebagai pusat pemerintahan. Sayangnya, kraton ini akhirnya dihancurkan oleh VOC pada tahun 1677 setelah perlawanan sengit rakyat Surabaya terhadap kolonialisme.
Baca Juga : Museum Trowulan Mojokerto: Menyelami Jejak Kejayaan Majapahit dalam Satu Atap
Kini, sisa-sisa kejayaan Kraton Surabaya dapat ditemukan di Kampung Kraton, yang menjadi bagian dari cagar budaya Kota Surabaya.
Lokasi dan Akses ke Kampung Kraton

Kampung Kraton terletak di Kelurahan Alun-Alun Contong, Kecamatan Bubutan, Surabaya. Secara spesifik, lokasi ini berada di antara Jalan Kramat Gantung dan Jalan Pahlawan, dekat dengan monumen bersejarah lainnya seperti Tugu Pahlawan.
Untuk mencapai lokasi ini, kita bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum, seperti Suroboyo Bus.
Jejak Fisik Kampung Kraton: Mengintip Sisa Kejayaan

Dari Tugu Pahlawan, Kampung Kraton dapat ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 10 menit. Alternatif lainnya adalah naik angkot atau bus kota dengan tujuan ke daerah Bubutan.
Meski bangunan utama kraton telah lama hilang, beberapa peninggalan masih bisa ditemukan di kawasan ini. Salah satu yang paling mencolok adalah gapura setinggi 4 meter yang masih berdiri kokoh di Gang Kraton II. Dahulu, gapura ini berfungsi sebagai pintu gerbang utama sekaligus pos pengintaian.
Baca Juga : Rahasia Wisata Surabaya: 7 Tempat Anti-Mainstream
Selain gapura, terdapat juga susunan gang sempit khas kota tua dengan jalan selebar 2-3 meter dan panjang sekitar 200 meter. Gang-gang ini dulunya merupakan bagian dari struktur kompleks kraton. Beberapa rumah di sekitar kawasan ini masih mempertahankan gaya arsitektur tempo dulu, memberikan gambaran tentang bagaimana kawasan ini dulunya terlihat.

Nama-Nama Kampung yang Mengabadikan Sejarah
Sejarah Kraton Surabaya masih bisa dikenali dari nama-nama kampung di sekitarnya. Beberapa di antaranya memiliki arti dan makna yang terkait dengan fungsi kraton pada masa lalu:
- Bubutan: Berarti ‘pintu gerbang’, menunjukkan bahwa kawasan ini dulu adalah akses masuk menuju kraton.
- Lawang Seketeng: ‘Lawang’ berarti pintu, mengindikasikan keberadaan pintu gerbang lainnya di sisi timur kraton.
- Baliwerti: Berarti ‘benteng penguat’, yang kemungkinan besar merupakan bagian dari sistem pertahanan kraton.
- Kawatan: Diambil dari nama tanaman sejenis pakis yang banyak ditemukan di area ini.
- Serayan: Berasal dari kata ‘royo-royo’, yang berarti segar atau makmur, mungkin mengacu pada wilayah yang subur di sekitar kraton.
Kampung Kraton Sebagai Cagar Budaya
Untuk melindungi situs ini, Pemerintah Kota Surabaya menetapkan Kampung Kraton sebagai cagar budaya melalui beberapa keputusan:
- SK Walikotamadya Surabaya No. 188.45/251/402.1.04/1996
- SK Walikota Surabaya No. 188.45/004/402.1.04/1998
Wisata Sejarah di Kampung Kraton

Penetapan ini tidak hanya mencakup Kampung Kraton, tetapi juga area historis lain seperti Bubutan, Alun-Alun Contong, Kampung Baliwerti, Situs Tumenggungan, dan Kampung Kepatihan.
Bagi teman-teman yang tertarik dengan wisata sejarah, Kampung Kraton menawarkan pengalaman unik. Beberapa hal yang bisa dilakukan di sini antara lain:
1. Berjalan Kaki Menyusuri Gang-Gang Bersejarah
Nikmati sensasi menelusuri gang-gang sempit yang pernah menjadi bagian dari kraton. Amati arsitektur rumah-rumah tua dan temukan sisa-sisa kejayaan yang masih bertahan.
2. Mengunjungi Gapura Kraton
Gapura ini menjadi ikon utama dari sisa kejayaan Kraton Surabaya. Bangunan ini masih berdiri kokoh meskipun berusia ratusan tahun.
3. Mempelajari Sejarah di Museum Tugu Pahlawan
Karena lokasinya yang dekat dengan Tugu Pahlawan, kita bisa melanjutkan perjalanan sejarah dengan mengunjungi museum di sana.
Upaya Pelestarian Kampung Kraton
Meski telah ditetapkan sebagai cagar budaya, Kampung Kraton masih menghadapi tantangan dalam upaya pelestariannya. Beberapa rumah tua telah berubah fungsi menjadi gudang atau tempat usaha.
Upaya pelestarian yang bisa dilakukan antara lain:
- Edukasi masyarakat tentang pentingnya sejarah Kampung Kraton
- Mendorong restorasi bangunan bersejarah
- Memasukkan Kampung Kraton dalam jalur wisata heritage Surabaya
- Mengadakan event budaya dan festival sejarah untuk menarik perhatian publik
Kampung Kraton Sebuah Warisan yang Harus Dijaga
Kampung Kraton adalah bagian penting dari sejarah Surabaya yang masih bertahan hingga kini. Meski sebagian besar bangunan kraton telah hilang, jejak kejayaannya masih dapat ditemukan di gang-gang sempit, gapura tua, dan nama-nama kampung di sekitarnya.
Baca Juga : Wisata Literasi Surabaya
Bagi teman-teman yang ingin memahami lebih dalam tentang sejarah Surabaya, mengunjungi Kampung Kraton adalah langkah kecil namun berarti. Selain menambah wawasan, perjalanan ini juga menjadi bentuk penghargaan terhadap warisan budaya yang telah ada sejak berabad-abad lalu.
Jadi, kapan mau menyusuri jejak kejayaan Kampung Kraton Surabaya?