Mengenal Sekolah Blended Learning, Sekolahnya Anak Zaman Now! 

Share This Post

Hari ini adalah hari pertama anak-anak masuk sekolah setelah libur panjang tahun ajaran. Bagaimana? Apakah anak-anak mendapatkan sekolah yang diincar? Apapun sekolah anak-anak, semoga bisa menjadi pilihan terbaiknya dalam mencapai masa depan gemilang, ya. 

Sekarang ini, pilihan sekolah semakin banyak. Kalau dulu, pilihannya berfokus pada sekolah negeri atau swasta saja. Sekarang, makin banyak variasinya. Mulai dari sekolah umum, sekolah berbasis agama, hingga sekolah blended learning. 

Sekolah blended learning ini menjadi inovasi baru dalam bidang pendidikan. Pandemi COVID-19 lalu, membuat para ahli pendidikan mencari cara agar pendidikan bisa tetap diakses dengan baik. Salah satunya, adalah melalui sekolah blended learning. 

Tahun ini, menjadi tahun keempat bagi anak-anak bersekolah di sekolah blended learning. Meski pandemi telah berlalu, keluarga kami tetap nyaman melanjutkan pendidikan dengan sistem blended learning ini. 

Memangnya apa sih sekolah blended learning itu?

Berkenalan dengan Sekolah Blended Learning

Tahun 2020 lalu, si sulung pindah sekolah. Dia melanjutkan kelas 3 SD ke sekolah blended learning. Setelah 1,5 tahun pandemi, nyatanya sekolah lamanya belum bisa memenuhi kebutuhan belajarnya. PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) yang dilakukan sekolah konvensional, nampaknya belum bisa memenuhi kebutuhan belajarnya.

Si sulung pun pindah ke SMM (Sekolah Murid Merdeka) yang merupakan pioner sekolah blended learning di Indonesia. Sekolah ini didirikan oleh ibu Najeela Shihab, pakar pendidikan di Indonesia. 

Komponen penting sekolah blended learning

Sekolah blended learning artinya sekolah dimana pembelajarannya menggunakan kombinasi dari berbagai strategi pembelajaran dan metode penyampaian yang akan mengoptimalkan pengalaman dan hasil belajar anak. 

Ada tiga komponen penting dalam pembelajaran blended learning ini. Pertama, pembelajaran secara daring. Pada metode ini, anak belajar secara online melalui aplikasi LMS (Learning Management System). Di aplikasi ini tersedia bahan belajar anak. Mulai dari modul, video pelajaran, hingga soal-soal. Pembelajaran daring ini bisa diakses dari mana saja. 

Kedua, pembelajaran tatap muka. Selain belajar secara online dengan bantuan teknologi, sekolah blended learning juga melakukan pembelajaran tatap muka. Pembelajaran tatap muka ini menjadi cara agar siswa bisa tetap melakukan interaksi secara langsung dengan guru maupun teman-temannya. 

Di sekolah anak-anak, pembelajaran tatap muka dilakukan setiap 3 kali seminggu. Setiap pertemuan, anak-anak belajar selama 3 jam. 

Ketiga, pembelajaran mandiri. Sekolah blended learning mendorong siswanya untuk belajar mandiri. Biasanya ini dilakukan dengan memberikan tugas berbasis proyek. 

Baca Juga : Ekstrakurikuler Di Sekolah Dan Panduan Memilih Ekskul Untuk Anak

Sekolah anak-anak untuk setiap triwulan mengharuskan membuat proyek. Proyek berbasis apa yang sudah dipelajari selama 3 bulan. Pembelajaran seperti ini membuat siswa mendapatkan pengalaman nyata. Tentu ini akan mudah dipahami siswa dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 

Karakteristik sekolah blended learning

Sekolah blended learning memiliki karakteristik tertentu dibandingkan sekolah konvensional. 

Berikut beberapa karakteristik sekolah blended learning. 

Pembelajaran berbasis masalah

Siswa sekolah blended learning diajak secara aktif untuk mendefinisikan masalah, mencari berbagai solusi pemecahannya, serta melacak konsep, prinsip, dan prosedur yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah tersebut. 

Pembelajaran berbasis masalah ini mendorong siswa untuk bisa terlibat aktif dalam pembelajaran. Siswa juga bisa mendapatkan pengalaman nyata saat belajar. 

Guru sebagai tutor

Dalam sekolah blended, peran guru adalah sebagai tutor belajar. Guru adalah tutor yang membimbing siswa untuk bisa terlibat aktif dalam proses  belajar. 

Kolaborasi antara orang tua dan guru

Berbeda dengan sekolah pada umumnya, sekolah blended learning orang tua tidak bisa lepas tangan sepenuhnya. Orang tua menjadi mitra guru dalam melakukan pembelajaran. Khususnya, saat pembelajaran online maupun mandiri, orang tua yang membimbing anak. 

Kolaborasi antara guru dan orang tua adalah kunci kesuksesan pendidikan blended learning. 

Penilaian hasil belajar

Penilaian hasil belajar di sekolah blended learning berupa portfolio. Meski ada tes formatif dan sumatif, pengumpulan karya belajar menjadi hal penting dalam pembelajaran blended learning ini. 

Tidak hanya guru yang memberikan penilaian belajar. Siswa pun memiliki kontribusi dalam menilai dirinya sendiri. Oleh karena itu, setiap akhir pembelajaran, sekolah blended learning selalu memberikan kesempatan pada siswa untuk berefleksi. 

Refleksi pembelajaran ini penting. Agar penilaian hasil belajar tidak sekadar angka-angka saja. Melainkan juga mengetahui kualitas pemahaman siswa. Dan juga bisa menjadi bahan perbaikan di kesempatan berikutnya. 

Rekomendasi Sekolah Blended Learning di Indonesia

Setelah mengenal sekolah blended learning, bagaimana? Apakah teman-teman tertarik untuk menyekolahkan anak ke sekolah blended learning? 

Rekomendasi sekolah blended learning di Indonesia memang belum banyak. SMM adalah pionir sekolah blended learning di Indonesia. SMM berdiri tahun 2019, saat pandemi COVID-19 merebak. 

Baca Juga : Cerita Anak Bersekolah Di Sekolah Murid Merdeka

Selain SMM, sependek pengetahuan saya ada Alta School yang mendeklarasikan diri sebagai sekolah blended learning. Lainnya mungkin beberapa lembaga Homeschooling yang melakukan pembelajaran blended learning. Misalnya, Homeschooling Pena, Homeschooling Kak Seto dan Piwulang Becik. 

Meski belum banyak sekolah blended learning di Indonesia, peminatnya terus bertambah. Sebagaimana di sekolah anak-anak, setiap tahun muridnya bertambah banyak. 

Sekolah blended learning yang berbasis teknologi ini memang cocok untuk anak-anak zaman now. Anak generasi alpha yang melek teknologi, cocok dengan model sekolah seperti ini. 

Baca Juga : Sekolah Negeri vs Sekolah Swasta, Pilih yang mana?

Bagaimana? Tertarik dengan sistem pembelajaran di sekolah blended learning? 

Share pendapat teman-teman di kolom komentar, ya! 

Terima kasih. 

8 Responses

  1. Kukira SMM itu sekolah yg full online, ternyata blended learning ya. Sukaa deh sekrang sekolahnya makin keren dan para murid diajak untuk ikut aktif dalam proses belajar-mengajar dan gak hanya pasif mendengarkan.

  2. Keren nih sekolah blended learning ini. Anak akan dituntut untuk kreatif dan mencari solusi dari masalah yang mereka hadapi. Jadi, kayak membiasakan diri gitu. Karena saat dewasa, mereka akan bertemu dengan segudang masalah kan ya.

  3. Kl menurutku siiih, sebagai lajang no kids, sekolah jg perlu mengikuti perkembangan yang ada. Dan tentunya ini juga balik ke masing2 orangtua. Kan disebutkan di sekolah ini, org tua tidak bisa masih menganggap, anak di sekolah ya full tanggung jawab gurunya.
    Point penting lainnya, sekolah ini berbasis teknologi yang sekarang makin jadi bagian hidup kita semua ya.

  4. Menurutku sih Blended learning adalah masa depan pendidikan. Dengan memadukan metode pembelajaran tradisional dan teknologi digital, blended learning dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih optimal bagi para siswa.

  5. Menarik banget ya sekolah dengan metode belajar seperti ini anak bisa sekolah online dengan sistem lebih terarah tapi juga bisa luring dan ketemu langsung guru dan teman-teman, ada proyek pula bikin anak kreatif

  6. Sekolah blended learning belajarnya by project ini seru yaah..
    Nanti bakalan ada presentasi, dan kesibukan diskusi.. berasa sekolah di luar negeri.
    Ini juga melatih anak-anak untuk berani mengeluarkan apa yang dipikiran mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

More To Explore