Pandemi COVID-19 yang terjadi tahun 2020 lalu, membawa perubahan dalam berbagai kehidupan. Tak terkecuali bagi sektor pariwisata. Sektor pariwisata menjadi salah satu yang paling terpukul saat pandemi.
Bagaimana tidak, pandemi membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk stay at home. Masyarakat dihimbau untuk tetap di rumah. Bahkan, bekerja dan sekolah pun dilakukan dari rumah.
Pandemi membuat sektor pariwisata berhenti. Tak ada tempat wisata yang dibuka. Tentu saja ini menjadi pukulan berat bagi pelaku industri pariwisata. Tempat wisata ditutup, tak ada wisatawan yang datang.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mengalami penurunan pada awal tahun 2020. Dari yang semula 1,37 juta kunjungan di tahun 2019, menjadi 1,27 juta kunjungan.
Bahkan tingkat okupansi hotel di daerah pariwisata seperti Pulau Bali pun anjlok. Pada Februari 2020, tingkat hunian hotel berbintang di Bali ada pada angka 45,98%. Memasuki bulan Maret 2020, jumlahnya turun menjadi 25,41%.
Namun, semua ini tidak menyurutkan langkah Reza Permadi. Pemuda lulusan teknik geologi ini tak gentar, bersama Atourin, dia terus berjuang menghidupkan pariwisata di Indonesia.
Atourin menjadi pelita di tengah kegelapan yang menyelimuti sektor pariwisata. Menjadi secercah harapan di tengah badai pandemi yang telah memporak-porandakan sektor pariwisata.
Virtual Tour, Geliatkan Pariwisata Saat Pandemi
Reza Permadi | IG Reza Permadi
Pandemi tak membuat Reza Permadi berputus asa, justru menjadi lebih kreatif. Berbekal pengalaman melakukan perjalanan ke luar negeri, muncullah ide virtual tour.
Virtual tour menjadi cara baru wisata saat pandemi. Menyaksikan pemandangan beragam tempat wisata dari layar sembari mendengarkan cerita dari pemandu wisata bersertifikasi menjadi sebuah hiburan tersendiri. Tak hanya menghibur, virtual tour ini juga menjadi pemicu untuk mengunjungi tempat wisata yang ditampilkan secara langsung.
Reza Permadi memunculkan peluang virtual tour , agar pariwisata terus menggeliat di tengah pandemi. Saat itu, Reza memulai langkahnya dengan menggunakan software gratisan, yaitu Google Maps & Earth. Reza pun melatih para pemandu wisata untuk bisa mengawal wisata virtual ini.
Virtual tour Atourin | IG Atourin
Virtual tour pertama yang dilakukannya mendapatkan sambutan baik dari masyarakat. Kala itu, tahun 2020 digelar Festival Wisata Virtual. Acara ini dipandu oleh 10 tour guide. Acara yang berlangsung selama dua jam ini, mampu menjaring banyak peserta.
Sukses menggelar virtual tour pertamanya, Reza terus melesat. Bersama Atourin, dia pun menjadi partner pemerintah untuk terus mengembangkan virtual tour ini.
Atourin menjalin kemitraan dengan Kementerian Pariwisata, Kominfo, hingga Kemenakertrans. Reza bahkan memberikan pelatihan tour guide dalam program prakerja.
Jatuh Bangun Kembangkan Virtual Tour
Usaha Reza mengembangkan virtual tour di Indonesia ini bukannya tanpa hambatan. Misalnya, keterbatasan akses sinyal internet di beberapa tempat wisata, puncak gunung salah satunya.
Namun, bukanlah Reza kalau menyerah. Berbekal ilmu yang di dapat di program sarjana geologi dan magister sustainable tourism, Reza terus mencari cara.
Keterbatasan sinyal internet di beberapa tempat wisata, disiasatinya dengan membuat rekaman video sebagai footage yang selanjutnya dipadukan menjadi sebuah platform.
Tak hanya kendala teknis, perjalanan Reza mengembangkan virtual tour, awalnya disambut kecemasan dari para pemandu wisata. Banyak pemandu wisata takut, keberadaan virtual tour ini bisa menggeser peran mereka. Para pemandu wisata tak dibutuhkan lagi, sebab ada teknologi digital yang menggantikannya.
Reza menjawab kecemasan para pemandu wisata ini dengan manis. Keberadaan pemandu wisata dalam virtual tour ini justru yang paling penting. Melalui konten dan storytelling yang dibuat pemandu wisata, virtual tour akan lebih hidup dan menghibur.
Pelatihan virtual | IG Atourin
Berbekal pelatihan dan sertifikasi yang telah dimiliki, pemandu wisata bisa melakukan virtual tour. Pemandu wisata tak tergantikan oleh teknologi. Virtual tour membuat pemandu wisata berkolaborasi dengan teknologi.
Selamatkan Pariwisata, Bangkitkan Perekonomian
Virtual tour destinasi prioritas | IG Atourin
Virtual tour yang digagas Reza tak hanya mampu menyelamatkan pariwisata Indonesia, tetapi juga membangkitkan ekonomi yang lesu akibat pandemi.
Banyak pemandu wisata yang berterima kasih pada Reza. Program virtual tour yang digagasnya, mampu membuat dapur pemandu wisata tetap ngebul. Mereka pun bisa memenuhi kebutuhan keluarga.
Tak hanya tetap menggerakkan sektor pariwisata, virtual tour yang digagas Reza pun mampu menggerakkan ekonomi lokal. Saat memandu virtual tour, pemandu wisata tak lupa mengajak untuk membeli oleh-oleh dari UMKM setempat. Meski hanya wisata virtual, pengunjung bisa tetap membeli oleh-oleh. Semua itu menjadi mungkin di era digitalisasi seperti ini. UMKM yang ada disekitar tempat wisata, bisa tetap memasarkan dagangannya secara online.
Apa yang dilakukannya ini membuatnya menjadi salah satu pemenang SATU Indonesia Awards. PT. Astra Indonesia mengapresiasi apa yang dilakukan Reza Permadi ini. Dia pun terpilih menjadi penerima SATU Indonesia Awards 2021 kategori teknologi.
Penghargaan ini tentu membuat Reza semakin semangat untuk terus mengembangkan sektor pariwisata Indonesia. Reza tak hanya ingin menambah jumlah wisatawan, melainkan juga meningkatkan kualitas pelayanan wisata.
Harapannya setiap tempat wisata mampu memberikan pelayanan terbaik, agar wisatawan puas dan merasa nyaman. Produk-produk yang dipasarkan di tempat wisata juga berkualitas dan ramah lingkungan. Dan akhirnya menjadi sustainable tourism.
Mari dukung pariwisata Indonesia untuk terus maju dengan tetap menonjolkan lokalitas dan bersifat adaptif dengan teknologi. Teknologi membantu pariwisata Indonesia tetap berkembang. Teknologi mampu mendekatkan yang jauh, tanpa harus menjauhkan yang dekat.
20 Responses
jadi inget waktu awal-awal pandemi dan stres banget nggak bisa keluar rumah. salah satu hiburanku juga ngeliat selebram virtual tour dan cukup menghibur. emang nggak mudah ya menyelamatkan pariwisata pada saat itu. salut sama semangatnya
Mungkin kalau menjadi pesaing, kayanya engga bakal ya..
Virtual tour memang menyenangkan dan harganya pasti sangat terjangkau sekali, apalagi dibimbing oleh guide yang paham banget sama lokasi wisatanya. Jadi semakin banyak insight yang diperoleh.
Sedangkan travelling beneran, pasti banyak banget yang dilewati dan itu semua bisa menjadi pengalaman dan pembelajaran hidup.
Kok bagian di artikel ini bahkan sampai kalimat wawancara saya dengan Reper secara langsung mirip semua ya hehe
keren banget sangat menginspirasi, ditengah-tengah kehancuran ekonomi saat pandemi, Mas Reza bangkit dan dengan kreatif mengembang virtual tour ini, pastinya manfaatnya banyak sekali untuk para pekerja di bidang pariwisata juga masyarakat luas sebagai penikmat
Pernah dengar tentang virtual tour ini saat pandemi lalu. Ternyata mungkin itu gagasan Reza Permadi ya
Wahh belum pernah ikut virtual tour nih Kak.
Konsep virtual tour yg dibuat oleh Mas Reza Permadi ini menarik banget. Bahkan ada pelatihannya juga.
Saya menyaksikan langsung bagaimana kehancuran pariwisata saat pandemi, Mbak.Khususnya di Kebumen. Jadi kan waktu itu, masih sempay bisa nyolong-nyolong keluar, tapi di tempat sepi. nah, saya pergi ke tempat wisata.. itu sepi dan rusak.
Jadi keren ini Mas Reza terus berusaha membangkitkan pariwisata, walau lewat virtual. dan walau pandemi sudah lewat, wisata virtual tetap menarik. misalnya orang mau ke Raja Ampat, bisa ikut yang virtual dulu, jadi sudah ada gambaran, saat akan berwisata langsung ke sana.
Aaah jadi keinget 2 tahun lalu juga sempet pernah ikut virtual tour gitu ke Amerika hahaha, jauh bener. tp siapa tahu bisa kesampaian yaah >.< Tapi beneran lho emang berasa kesana beneran meskipun cuma bisa liat dari layar aja
virtual tour ini juga bisa jadi solusi bagi seseorang yang pengen liburan tapi belum ada waktu untuk terbang langsung ke destinasi wisata yang diinginkan
Inovasi yang tepat guna, tepat momen ini. Jadi tetap bisa memaksimalkanpariwisata di saat pandemi dengan virtual trip. Kwren terobosannya
di salah satu komunitas blogging aku pernah virtual tour dan itu masyaAllah nyenengin banget.dan waktu itu pas pandemi pula. ternyata mas Reza lebih keren lagi nih, bikin virtual tour beneran layaknya agency tour. kepikiran juga nih gimana nanti peran tour guide in reallife. ternyata peran mereka tetap dibutuhkan sebagai pemandu wisata dalam virtual tour yang kompeten dan berpengalaman.
Pas awal2 pandemi dulu emg dunia pariwisata sgt terpuruk. Ya gmn nggak. Tourism bs laku krn org2 boleh bergerak dan berlibur kmn2. Di saat ga bs kmn, ya industri pariwisata terkena dampaknya. Bahkan merembet ke industri lain.
Virtual tourism ini keren bgt sih ide awalnya. Ya bs jd krn kita bs silaturahmi via jagat maya. Knp ga mgkn bikin tourism meski hanya di rumah aja. Salut buat mas Reza.
emang yaa pariwisata drop banget pas pandemi, virtual tour juga akhirnya jadi salah satu aksi kreatif buat terus beraktivitas dan menjalankan ekonomi. Karena virtual tour ini malah bisa jadi sarana promosi wisata ke luar negeri lebih masif lagi yaaa
Keren banget ada virtual tour kayak gini jadi memudahkan buat yang ingin travelling dengan harga minim.
Pandemi banyak membuat berbagai usaha mengalami kerugian, termasuk bidang pariwisata. Tetapi di tangan kreatif dan inovatif seperti Reza Permadi, kondisi itu dijadikan tantangan untuk bangkit dan menemukan alternatif solusi baru untuk menyelamatkan dunia pariwisata Indonesia.
Salut dan bangga dengan sosok pemuda seperti Reza Permadi. Semoga semakin banyak pemuda-pemuda keren seperti sosok Reza yang membuat Indonesia terus tumbuh dan berkembang dengan kreativitas tanpa batas
Salut dengan kegigihan Bang Reza Permadi yaa..
Dengan membuka jalan virtual tour dan kini semoga uda beneran bisa travelling kembali, semua dibangun satu per-satu dan menjadi impian yang besar bersama Atourin.
Aku jadi kangen ih ikutan virtual tour ???. Pas pandemi kemarin Krn ga bisa traveling kayak biasa, jadi mau ga mau VT yg jadi hiburanku mba. Bisa lihat banyak tempat, tanpa harus kesana, tapi memang ga akan bisa menggantikan serunya traveling beneran.
mas Reza ini hebat sih. Dia juga paham kalo guide ga akan tergantikan fungsinya. VT pastinya lebih hidup kalo yg membawakan guide yg paham tempat tersebut.
Tapi begitu pandemi selesai, pasti jasa guide ini juga akan meningkat lagi utk membawakan trip yg real.
At least mereka bisa punya 2 income, dari VT dan trip beneran kan. Toh ga semua orang suka atau bisa traveling keluar .
aku baru sekali aja ikutan virtual tour dan bener kata mba fanny, Bisa lihat banyak tempat, tanpa harus kesana
Virtual tour ini emg cara murah utk mengetahui dunia tanpa kita harus pergi ke mana2. Bs saving duit biar liburan kita mkn irit. Soalnya kita bs dpt liburan murah hanya dgn duduk di rumah. Kita bs dpt tour keliling dunia.
Emg virtual tour tuh menguntungkan sekali. Ga hny operator tp jg kita2 yg mager kmn2 abis covid lalu.
Virtual tour gak kalah keren loh. Aku pernah ikut jalan jalan virtual ke Korea. Pemandunya asyik banget sampai aku berasa kayak ke Korea beneran.