Tahun ajaran ini, anak-anak masih melanjutkan pendidikannya di sekolah blended learning. Bagi si sulung ini tahun keempatnya, sedangkan untuk si bungsu di tahun ketiga. Si sulung saat ini naik kelas 6 SD, sedangkan si bungsu naik kelas 3 SD.
Tentu saja, banyak yang bertanya pada saya, mengapa sih masih melanjutkan pendidikan di sekolah blended learning. Mengapa anak-anak tidak kembali ke sekolah konvensional saja. Toh, pandemi sudah lama berlalu.
Sekolah Blended Learning
Sekolah blended learning memang berbeda dengan sekolah konvensional pada umumnya. Sekolah ini tak hanya punya satu metode belajar saja. Melainkan menggabungkan beberapa metode pembelajaran dalam prosesnya.
Mulai dari pembelajaran tatap muka dengan guru, pembelajaran online melalui aplikasi LMS (Learning Management System), hingga pembelajaran mandiri melalui pembuatan proyek setiap akhir triwulan.
Mengapa Memilih Sekolah Blended Learning?
Ada alasan kuat yang membuat anak-anak tetap di sekolah blended learning. Alasan kuatnya adalah anak-anak betah belajar dengan sistem seperti itu. Mereka suka cara belajar yang tidak monoton.
Selain itu, kurikulum sekolah blended learning ini masih sangat sesuai dengan visi misi keluarga kami. Jadi saya dan suami masih bisa tetap berkolaborasi dengan guru, untuk mendidik anak-anak sesuai visi dan misi keluarga.
Fleksibilitas pembelajaran dalam sekolah blended learning terbukti membuat anak-anak bisa mengembangkan minat dan bakatnya. Si sulung makin melesat dengan judonya, dia baru saja meraih juara di Kejuaraan Provinsi beberapa waktu lalu. Sementara, si bungsu makin jago berenang dengan semua gaya. Dia juga sedang mempersiapkan diri mengikuti Kejuaraan.
Baca Juga : Mengenal Sekolah Blended Learning, Sekolahnya Anak Zaman Now!
Terakhir, tentu saja pembelajaran di sekolah blended learning ini membuat anak-anak belajar dengan bahagia dan bermakna. Mereka bisa merasakan merdeka belajar yang sesungguhnya.
Keunggulan Sekolah Blended Learning
Apa sih yang membuat saya tetap mengizinkan anak-anak tetap belajar di sekolah blended learning?
Sebab, sekolah blended learning memiliki banyak keunggulan, seperti :
Fleksibilitas dalam pembelajaran
Keunggulan pertama dari sekolah blended learning adalah adanya fleksibilitas dalam pembelajaran. Siswa tidak harus berangkat ke sekolah setiap hari. Bisa belajar dari mana saja dan dimana saja.
Fleksibilitas dalam belajar ini bisa membuat siswa memiliki waktu untuk mengembangkan bakat dan minatnya. Siswa bisa punya kegiatan lain diluar bidang akademisi.
Anak-anak saya misalnya, si sulung aktif di judo dan belajar bahasa Jepang, juga punya waktu menulis. Dia suka membuat komik dan cerita pendek. Sedangkan si bungsu, aktif di judo dan renang.
Fleksibilitas pembelajaran di sekolah blended membuat siswa tetap punya waktu dan tenaga untuk melakukan kegiatan lain yang mendukung minat dan bakatnya.
Sesuai perkembangan zaman
Ada pepatah yang bilang, “didiklah anakmu sesuai zamannya “. Sekolah blended learning ini sangat cocok untuk anak-anak zaman sekarang. Anak-anak zaman sekarang adalah generasi alpha.
Generasi alpha adalah kelompok demografi yang menyusul Generasi Z. Generasi ini lahir tahun 2010 hingga saat ini. Mengambil nama dari huruf pertama dalam abjad Yunani, Generasi Alfa adalah orang-orang yang lahir sepanjang abad ke-21. Kebanyakan anggota Generasi Alfa adalah anak dari Milenial dan cucu dari baby boomers.
Generasi alpha adalah generasi pertama yang lahir di dunia digital, generasi yang sudah sangat akrab dengan teknologi digital. Walaupun begitu, ternyata generasi alpha ini tidak terlalu kecanduan dengan teknologi. Jadi, akan cocok jika generasi alpha sekolah dengan sistem teknologi digital seperti pembelajaran blended learning ini.
Anak terlibat aktif dalam pembelajaran
Sekolah blended learning membuat anak terlibat aktif dalam pembelajaran. Saat pembelajaran online, mereka akses teknologi sendiri.
Baca Juga : Ekstrakurikuler Di Sekolah Dan Panduan Memilih Ekskul Untuk Anak
Apalagi saat melakukan pembelajaran mandiri. Anak membuat proyek belajarnya sendiri. Mereka terlibat aktif dalam pembelajaran.
Meningkatkan hasil dan minat belajar
Dibandingkan dengan metode pembelajaran yang hanya satu macam, blended learning mampu meningkatkan hasil dan minat belajar siswa. Hal itu karena metode belajar yang digunakan jauh lebih menarik dan menggunakan media pembelajaran yang menarik pula.
Berdasarkan penelitian dari Wiley, anak-anak SD yang menggunakan blended learning untuk pembelajaran bahasa Inggris terdapat peningkatan membaca sampai dengan 20 poin.
Efisien
Sekolah blended learning ini lebih efisien. Lebih menghemat waktu dan sumber daya. Sekolah blended learning ini memiliki sumber belajar yang tak terbatas, namu efisien dalam biaya.
Dalam LMS tersedia banyak sumber belajar. Tidak ada buku yang perlu dibeli. Memanfaatkan sumber belajar digital yang melimpah.
Mendukung minat dan bakat anak
Sekolah blended learning biasanya memiliki waktu belajar yang lebih sedikit. Ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan hal lain, mengembangkan minat dan bakat misalnya.
Anak-anak saya aktif di judo, mereka tertarik untuk menjadi atlet judo. Dengan jam belajar yang lebih sedikit, anak-anak punya cukup waktu dan tenaga untuk berlatih judo.
Saat tidak pergi ke sekolah, anak juga bisa belajar hal lain. Misalnya, si bungsu yang tertarik membuat komik. Di hari libur sekolah, digunakan untuk mempelajari bahasa Jepang dan melatih kemampuan menulis serta membuat sketsa.
Jika mereka sekolah di sekolah konvensional yang masuk 5 kali seminggu dengan jam belajar 8 jam per hari, tentu kegiatan untuk mengembangkan minat dan bakat ini tidak bisa seleluasa ini.
Tantangan Sekolah Blended Learning
Meski memiliki banyak keunggulan, sekolah blended learning ini juga punya tantangan tersendiri. Berikut adalah tantangan yang dihadapi oleh sekolah blended learning.
Ketergantungan teknologi
Sekolah blended learning ini membutuhkan bantuan teknologi dalam pelaksanaannya. Mulai dari gawai dan jaringan internet. Oleh karena itu, ketergantungan terhadap teknologi sangat tinggi.
Jika jaringan internet terganggu saat pembelajaran daring, tentu saja pembelajaran tidak bisa dilakukan. Akses LMS juga membutuhkan gawai yang mumpuni.
Keterampilan menggunakan teknologi
Sekolah blended learning ini membutuhkan keterampilan dalam menggunakan teknologi untuk semua pihak yang terlibat. Mulai dari guru sebagai tutor belajar, siswa sendiri, hingga orang tua yang bertugas mendampingi anak belajar.
Tak hanya mampu mengoperasikan gawai, tetapi juga memiliki kemampuan literasi digital yang baik. Agar teknologi yang ada tidak digunakan untuk hal lain. Agar bisa memilih dan memilah informasi sebagai sumber belajar.
Kehadiran orang tua sebagai fasilitator belajar
Sekolah blended learning ini membutuhkan kolaborasi antara orang tua dan guru. Terkadang, ini menjadi tantangan tersendiri. Kehadiran orang tua sebagai fasilitator belajar, kadang membuat orang ragu memilih sekolah blended learning ini.
Jika orang tua merasa tidak bisa mendampingi, tentu sekolah ini bukan jadi pilihan. Namun, jika orang tua tetap berusaha mengatur waktu, semuanya akan bisa berjalan dengan baik.
Orang tua bisa membuat jadwal untuk mendampingi anak-anak belajar. Jika kehadiran fisik tidak bisa diberikan setiap saat, latih anak untuk bisa mandiri belajar sambil sesekali dikontrol. Di cek secara berkala. Dan tentu saja tetap dipantau, tidak lepas tangan begitu saja.
Banyak juga orang tua yang keduanya sama-sama sibuk bekerja di luar rumah, tetapi tetap memilih sekolah blended learning untuk anak-anaknya. Tentu saja ini membutuhkan komitmen kuat.
Baca Juga : Review Buku Semua Anak Bintang
Meski ada beberapa tantangan, bagi saya sekolah blended learning ini tetap pilihan yang terbaik untuk saat ini. Banyaknya keunggulan sekolah blended learning membuat tantangan yang ada semakin semangat untuk dihadapi.
Bagaimana dengan teman-teman? Apakah tertarik memilih sekolah blended learning ini?
15 Responses
Setiap metode pendidikan ada tantangannya masing-masing, dan ketika sudah memilih salah satunya berarti sudah siap pula dengan tantangannya. Semangat membersamai anak-anak…
keberhasilan suatu metode belajar itu kunci utamanya dari sang siswa juga. Kalau sudah merasa nyaman dan senang, maka akan enjoy menjalani dan hasilnya akan maskimal. Seperti buah hati Mbak Dian yang sudah nyaman dengan sekolah blended learning. Dan keunggulan utamanya memang fleksibel, tidak harus setiap hari ke sekolah, bisa belajar di mana saja. Jadi bisa mendukung juga aktivitas lainnya, termasuk aktivitas olahraga. yang berprestasi.
Selain keunggulan pasti ada kekurangannya. Kalau jadinya ketergantungan teknologi kudu diseimbangkan ya, biar bisa tetap mengaturnya dengan baik.
Menarik infonya. Saya juga kadang berpikir anak-anak sekolah sekarang waktunya sudah tersita belajar dari pagi sampai sore. Malam harus ngerjain tugas lagi. Pasti cukup membosankan. Mungkin saya akan mempertimbangkan metode ini saat anakku akan sekolah.
Anak yang belajar dengan sistem blend learning memang dipastikan bakal tergantung kepada kecanggihan teknologi ya
Internet dan gadget sudah pasti jadi andalannya
Semoga fasilitas seperti itu ke pedesaan juga segera merata. Sehingga hak anak untuk belajar di pelosok juga bisa terpenuhi
Sistem blend learning butuh kesiapan nih, terutama perlatannya. Karena tergantung banget sama teknologi, sekolah sistem blend learing jauh lebih fleksibel dan akan mengetahui minat dan bakat.
Kurikulum sekolah memang harus disesuaikan dengan visi misi keluarga. Karena tidak semua kurikulum cocok untuk setiap keluarga. Sekolah dengan konsep blended learning justru bisa mengetahui minat anak ya. Keren banget bisa menjuarai judo dan renang. Wah aku jadi tertarik banget dengan konsep sekolah yang beneran merasakan merdeka belajar.
Sekolah blended learning ini memang sesuai dengan zaman sekarang ya. Lekat dengan teknologi dan memperhatikan perkembangan minat dan bakat anak.
Btw dlu penelitianku untuk skripsi pakai blended learning ini lhoo heheh dulu masih rame2nya, blm jadi hasil penelitian yang banyak hingga bisa dijadikan teori gituu
Menarik nih sekolah blended learning, karena ada kasih space buat minat dan bakat anak, jadi nggak akan pernah bosen buat belajar kan ya..
saya baru tahu ada sekolah dengan metode blended learning, jadi ingin tahu lebih jauh dengan metodenya dan bisa sekolah dimana aja nih juga budgetnya
Menjalani metode pembelajaran yang “beda” dari keluarga lainnya, tentu banyak tantangannya ya, Di.. Dari mulai menyusun jadwal anak-anak dan menekuninya. Ini pasti butuh investasi waktu yang gak sedikit dan pada akhirnya, semua bisa memaknai arti belajar yang sesungguhnya.
Namanya memilih metode pembelajaran bagi anak, sesungguhnya ketika menjadi orangtua ya … nggak melepaskan seluruh tanggung jawab kemudian menyerahkannya pada pihak sekolah sih ya. Apapun pilihan metode pembelajarannya, akan selalu butuh keterlibatan orangtua. Rasanya sekolah berbasis blended learning bisa banget jadi bahan pertimbangan. Pun menyediakan waktu yang lebih banyak bagi anak untuk mengembangkan minat dan bakatnya.
Awal baca judul mikir, hah apaan itu blended learning? Terus lanjut baca dan mulai paham, oalah pembelajaran yang metode belajarnya lebih dari satu. Tapi saya perlu bava artikel lainnya yang judulnya: Mengenal Sekolah Blended Learning, Sekolahnya Anak Zaman Now!
Biar makakn paham. Soalnya saya baru dengar istilah blendes learning ini.
Ternyata sekolah blended learning ini ada banyak manfaatnya ya, anak juga jadi lebih dekat dengan pemanfaatan teknologi. Menarik juga ih sekolahnya